Rabu, 11 April 2018

Saling Lempar, Kampus GT Unswagati Belum Jelas Statusnya

Cirebon, setaranews.com - Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon dikenal memiliki tiga kampus yang cukup besar, yakni Kampus Utama di Jalan Pemuda No.32, Kampus II di Jalan Perjuangan, serta Kampus III yang terletak di Jalan Terusan Pemuda. Namun, tahukan anda bahwa Unswagati memiliki satu kampus lain diluar tiga kampus tadi?

 

Tanpa banyak orang tahu sebenarnya Unswagati memiliki lahan yang cukup luas serta berdiri satu bangunan gedung dengan beberapa ruangan yang berada samping Kampus II, Gedung GT namanya. Gedung ini biasa di gunakan oleh mahasiswa fakultas pertanian untuk mengolah lahan sebagai lahan praktik pertanian, tak hanya itu gedung ini juga sering digunakan oleh mahasiswa fakultas teknik untuk melakukan olah praktik. Gedung GT ini memiliki banyak manfaat untuk membantu menampung lonjakan mahasiswa unswagati yang overload. Namun akhir-akhir ini banyak beredar rumor jikalau gedung pembantu Unswagati  itu telah dijual.

Akhirnya tim setaranews menemui Wakil Rektor III Unswagati yaitu  Dr. Ipik Permana, S.IP., M.Si. di ruang kerjanya di lantai 2 gedung rektorat Kampus Utama Unswagati, Ipik menyatakan dia belum mendengar kabar bahwa gedung tersebut akan dijual. "Wah, Kampus GT mau dijual?" Tanyanya pada setaranews.com pada Senin (11/04).

 

Dia mencoba meluruskan bahwa apa yang terjadi akhir-akhir ini hanyalah sebuah rencana dalam rangka meningkatkan fasilitas Unswagati. "Jadi baru rencana Unswagati untuk kita punya kampus berakreditasi, Tapi kedepan kita akan besarkan fakultas di Unswagati salahsatunya fakultas pertanian dan fakultas teknik sipil jadi dua fakultas ini kan harus punya laboratorium yang terbaik, yang selama ini hanya di GT saja dinilai kurang, tapi intinya untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan untuk meningkatkan daya tampung mahasiswa" tegasnya.

 

Rektor Unswagati Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. menyebutkan bahwa kedepannya Unswagati akan meningkatkan dari segi fasilitas dimana satu fakultas memiliki satu gedung beserta fasilitas penunjang seperti perpustakaan dan laboratorium selain itu juga nanti akan dibuatkan ruang sekretariat mahasiswa tapi dengan beberapa catatan.

"Nanti akan di buatkan sekretariat mahasiswa tapi dengan catatan tidak boleh ada yang mencorat-coret fasilitas kampus, tidak boleh ada yang in the kost diruang tersebut" tegasnya.

 

Wakil Rektor III mencoba mengalihkan pembicaraan tentang penjualan Kampus GT tersebut, pihaknya akan melakukan yang terbaik demi memenuhi keinginan mahasiswa Unswagati terkait fasilitasi kampus.

"Tidak mungkin kita melakukan sesuatu yang menimbulkan masalah, yang akan kita lakukan adalah menyelesaikan masalah tanpa masalah" katanya.

 

Ketika ditanya kembali soal masalah penjualan Kampus GT, Ipik mengatakan tidak mengetahui perihal issue tersebut. "Saya ga tau, kalo gedung GT itu mau dijual apa tidak" elaknya.

 

Pencarian informasi pun dilanjutkan dengan menemui Wakil Rektor II Unswagati, H. Acep Komara. Drs., SE., MSi, ketika ditanya tentang persoalan yang sama dia mengelak dan seolah angkat tangan terkait penjualan Kampus GT. Dia menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui perihal penjualan Kampus GT tersebut.

"Saya ga tau soal penjualan Kampus GT, itu bukan ranah saya untuk berbicara, itu kan ranahnya yayasan" katanya sambil tertawa kecil.

 

Acep seolah tidak mempedulikan permasalah Kampus GT, "Saya ga tau itu kampus mau di apa-apakan karena itu bukan ranah saya untuk bicara" tutupnya.

 

Melihat hasil wawancara yang dilakukan setaranews.com seolah pihak Rektorat saling lempar tanggung jawab terkait issue penjualan Kampus GT dan menutup-nutupi urusan fasilitas di kampus terbesar di Kota Cirebon bahkan di Wilayah III Cirebon.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar