Sabtu, 13 Juli 2013

Mahasiswa Unswagati Lakukan Aksi Longmarch Ke Istana Negara

Unswagati Cirebon - SetaraNews.com, Kelompok yang menamakan diri  GPSC (Gerakan Pemuda Solidaritas Cirebon) dan enam diantaranya adalah Mahasiswa Unswagati, pada Sabtu siang (13/7) berangkat dari kampus satu Unswagati Cirebon melakukan longmarch menuju Istana Negara untuk menemui presiden SBY dalam agenda menuntut dibangunnya palang pintu rel kereta api yang ada di seluruh Kabupaten Cirebon.

Longmarch ini dilaksanakan menurut salah satu peserta aksi didasarkan keprihatinan atas banyaknya pintu rel kereta api yang tidak berpalang. "Hal ini sudah banyak menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. terlebih, kami sudah melakukan hearing dan dialog dengan pihak Pemerintah Kabupaten Cirebon dan PT KAI Daop III Cirebon, namun hasilnya nihil.'"

"Sebanyak 28 pintu rel kereta api di Kabupaten Cirebon tidak memiliki palang pintu pengaman, dan menurut Pemerintah Kabupaten Cirebon setiap pembangunan palang pintu membutuhkan dana sekitar 500 Juta rupiah" ujar Qorib Magelung Sakti, pegiat banyak LSM di Cirebon dan sekaligus senior Mapala Gunati ketika berpamitan menemui Rektor di Kampus Satu Unswagati pada Sabtu siang (13/7).

Dalam perjalanan ke Jakarta tersebut, kelompok yang terdiri dari sembilan orang tersebut berencana untuk beristirahat sekaligus berbuka puasa di Indramayu dan direncanakan akan berhenti di Unwir (Universitas Wiralodra).

“Persiapan yang di lakukan hanya persiapan mental sama fisik dan logistik, target sampai disana selama lima hari, dan hari kamisnya kembali lagi pulangnya naik kendaraan umum,” ujar Opa, mahasiswa FKIP Unswagati yang juga anggota Mapala Gunati sebagai Korlap aksi longmarch tersebut kepada SetaraNews.com.

“Kita berharap agar bisa bertemu Presiden SBY di Istana Negara. Sebelumnya, kita sudah ketemu Pemda Kabupaten Cirebon namun mereka tidak merespon. Mudah-mudahan sampai disana ketika bertemu Presiden  dapat terealisasikan” tukasnya kepada Setara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar