Senin, 28 Oktober 2013

Filosofi yang Tertanam di Wayang Padi

Kuningan, Setaranews.com - Wayang padi merupakan kreasi seni asli dari Kabupaten Kuningan khususnya dari Kecamatan Cigugur, daerah yang dipercaya sebagai asal muasal keberadaan perkembangan Wayang Padi.

Bahan untuk membuat wayang padi ini berasal dari tangkai padi gogo ataupun tangkai singkong, karena tangkai padi gogo berbeda dengan tangkai padi biasa. Tangkai padi gogo lebih kokoh daripada padi-padi biasa yang ditanam di sawah sehingga tangkai padai dapat dibentuk berupa wayang dengan berbagai macam model.

Wayang padi mengandung filosofi yang sangat baik bagi kehidupan manusia karena wayang padi dapat mengibaratkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Selain untuk mengingatkan kembali kepada jenis permainan anak kecil pada zaman dahulu wayang padi juga mengandung makna atau filosofi yang perlu kita pahami. Jani Jatnika selaku kepala bidang kreasi seni di Paseban Tri Panca Tunggal mengatakan, “Padi merupakan sumber kehidupan, arti dari wayang itu dalam pewayangan tentunya ada dalang yang menggerakan wayang, kita juga mengartikan bahwa kita hidup itu bukan kehendak kita sendiri melainkan sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa diciptakan sebagai manusia”. Ujarnya kepada Setaranews pada Sabtu (26/10) yang lalu.

Selain dipamerkan pada acara upacara adat Seren Taun yang diselenggarakn satu tahun sekali,  wayang padipun biasa dijadikan sebagai souvenir untuk tamu-tamu kehormatan yang datang ke Paseban karena selain unik juga sangat langka.

Pada perayaan budaya adat tersebut bahan wayang sulit ditemukan di Kuningan, sehingga panitia penyelenggara biasanya mendatangkan padi gogo dari daerah Garut. Karena di Kecamatan Cigugur sendiri sudah berkurang jumlah padi gogonya.

 

Editor : Ali Fikri

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar