Sabtu, 27 Juni 2015

BI Impor Bahan Baku Pecahan Logam

Jakarta, Setaranews.com – Sabtu (27/06), Pemerintah Indonesia ingin mengurangi ketergantungan bahan baku yang diperoleh dari luar negeri, namun hal ini bertolak belakang dengan kenyataan saat ini. Bank Indonesia (BI) melaksanakan tender internasional untuk memperoleh bahan baku yang berupa nickel plated steel untuk uang pecahan logam Rp.1.000. Bahan baku tersebut akan diproduksi dan dicetak oleh Perum Peruri.


Tender tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh perusahaan asal Kanada, sehingga mulai saat ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku BI harus mengimpor dari Negara tersebut.


Untuk mendapatkan bahan baku pecahan logam diakui tidak mudah karena memerlukan teknologi khusus untuk pengolahannya. “Teknologi khusus diperlukan agar pada komposisi kimia tertentu tidak mudah dipalsukan, seperti halnya pada lingkungan industri peleburan logam terkait teknologi alloying,” ujar I Gusti Putu Suryawirawan selaku Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).


Dan mengenai bahan baku nickel plated steel sendiri sampai saat ini belum ada produsen yang mampu memasok. “Saat ini bahan baku seperti nickel plated steel belum ada yang membuat,” lanjutnya.


Namun hal ini tidak berarti semua bahan baku untuk membuat pecahan logam mengambil dari luar negeri, seperti halnya pecahan Rp. 100, Rp. 200, dan Rp.500 yang menggunakan bahan alumunium lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar