Sabtu, 23 Januari 2016
Jangan Lupa Bahagia
Laksana tetes embun dipagi hari
Merangkak tinggi melenyapkan diri disambut matahari
(L)Awan pekat hitam menyambut setiap kali
Meneteskan air kembali, seraya tak boleh untuk menghampiri
Masa melewati masa menusuk asa
Untaian kata - kata lewat begitu saja
Tanpa rasa ataupun hembusan angin surga
Hanya ada tumpukan luka dan air mata
Bila ada cahaya tiba untuk menjupa
Setidaknya hanya untuk menyapa
Bawalah secercah harapan tiba
Sayang, Aku bukan manusia sempurna
Bagaikan bulan terlihat sempurna
Tak ubahnya dengan sebuah fatamorgana
Begitupun cinta manusia mudah dipercaya
Tak jarang berubah menjadi pelipur lara
Bukan keindahan rupa kurasa
Bukan keagungan harta pula
Bukan jua kenikmatan sensasional pesona
Bukan, itu bukan arti sebuah makna
Sayang, Cinta tak pernah salah
Hanya saja kita sering mempermasalahkannya
Seperti itulah. Bak Pohon kaktus digurun sahara
Hamparan padang pasir pun bisa bersahajah dengannya
Sayang, cinta memang tak harus memiliki
Tapi Aku ingin memilikimu cinta.
Sayangnya hinga kini ataupun nanti
Tetap saja Aku masih lupa.
Lupa. Bagaimana rasanya mencinta.
Lupa. Bagaimana caranya merasa.
Lupa. Bagiamana kerasnya diterpa asa
Lupa. Bagaimana angkuhnya kata-kata
Kalau ada rindu atau sesal lupakan saja
Satuhal yang ingin Aku utarakan
Sayang, jangan lupa bahagia
Karna untuk Itu kita diciptakan
Epri Fahmi Aziz
Sebuah coretan dipagi hari (Cirebon, 23 Februari 2016)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar