Minggu, 17 Januari 2016

Ngarot, Tradisi Indramayu yang Terus Lestari

Cirebon,setaranews.com- Keanekaragaman adat yang di miliki warga Indramayu Jabar,sangat beaneka ragam . salah satunya Ngarot. Nah, Acara adat Ngarot sebagai warisan leluhur secara turun temurun kembali di gelar Sabtu (16/1). Tradisi yang sudah ada sejak jaman nenek moyang ini begitu sangat kental melekat pada diri warga indramayu khususnya di daerah Lelea.Ngarot menjadi tradisi tahunan bagi warga Kecamatan Lelea. Acara ini di laksanakan setiap satu tahun sekali, biasanya ngarot diadakan pada masa awal menanam padi. Ini menjadi simbol warga indramayu yang notaben masyarakatnya menjadi seorang petani.

Acara di mulai dari jam 08.30-15.00.Dalam pelaksanaan Tradisi ngarot,terdapat sepasang pengantin yang masih perawan dan perjaka,serta kasinoman yaitu gadis dan perjaka sebagai peserta yang di pilih langsung oleh kepala desa.Rangkaian kegiatan yang di lakukan dalam acara ngarot ini menampilkan berbagai tradisi tari topeng, seserahan bibit padi, cangkul, serta air yang menjadi simbol kemakmuran dan kesuburan bagi warganya.

Menurut kepala desa setempat. Masadi, di adakanya ngarot bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan,ungkapan syukur dari para petani atas hasil panen padi,serta melestarikan budaya supaya tetap hidup dan memperkenalkan kepada generasi muda untuk mencintai budaya/tradisi nenek moyang supaya tidak punah dengan perkembangan zaman.
Pesta rakyat ini ternyata juga memberikan dampak yang baik untuk masyarakat. Selama aacara berlangsung pengunjung nampak antusias mengikuti acara yang di helat satu tahun sekali ini

”Memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak,respon masyarakat dan pengunjungnya baik,saling memberikan dan mendapatkan sesuai harapan” ujar Imam penjual boneka yang tim setara temui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar