Senin, 04 Januari 2016

Puisi: Mendekap Penantian

Hai, seseorang yang tak ingin kusebutkan namanya

Kau yang tak ingin kuakui keberadaannya

Katamu indah

Mengikat dan melepas itu lumrah.

 

Hai, seseorang yang pernah bernama cinta

Jujur aku rindu memaksa bercerita

Walau kau lelah dan bosan: jangan

Walau kau benci cerita yang mengulang.

 

Hai, bolehkah aku memaksa bertemu

Meminta waktu bertegur sapa matamu

Kudengar itu angan-angan

Alasanku membenci sebuah pertemuan

 

Semalam aku mendekap bayangmu

Sebuah penantian kukatakan

Seolah kau hadir dan memeluk mimpi: bersamaku

Mimpi yang pernah kita bangun berdua

Bahwa perpisahan kau yakinkan tak pernah ada

 

Hai, dengarkan aku

Aku lupa berapa lama tak lagi cerita

Selalu kutuliskan sebuah perjanjian yang ada

Pada dinding yang terus diam tak menganggap

Kau yang seolah tak ingin kenal dan mengenal aku yang gagap.

 

Oleh: Luqyana Dahlia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar