Serayu...
Wajahmu mendayu-dayu
Berlabuh resah dihatimu
Senja malu-malu
Mencuri rindu dari laki-laki tak tahu malu
Yang tercipta malah sendu
Terangkum dalam kenang
Mata sayu miliknya menatap nyalang
Menikam intimu hingga dalam
Hujan menderai air mata
Air matamu tak kan mencerai banjir
Menggenang dalam malam
Lampu-lampu kota berpijar
Serupa gemerlap bimbang
Serayu...
Usap saja segala sedu sedan
Sebab katanya,
hakikat bahagia ialah mengurangi harapan
Penulis: Fiqih Dwi Hidayah (Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Pendidikan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar