Minggu, 25 Januari 2015

Proses Penegerian Unswagati Temui Kendala Baru

Cirebon, setaranews.com – Proses penegerian Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) kini diperkirakan akan semakin lama. Kendala dalam penegerian ini dari awal yaitu kurangnya lahan 9 hektar, tetapi saat ini muncul kendala baru lagi yaitu dengan adanya pergantian pimpinan negara. Pergantian presiden ini maka secara pasti akan berganti pula susunan kabinetnya. “Dengan adanya pergantian pimpinan negeri, apakah kebijakan terkait penegerian Unswagati masih tetap akan dilanjutkan atau tidak” ujar Rochanda Wiradinata dalam sambutannya di Hotel Apita dalam rangka orasi ilmiah yang mengusung tema ‘Kesiapan Perguran Tinggi Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Prospek Penegerian Unswagati’.

Dimulai pada tanggal 9 agustus 2009 pemerintah Jawa Barat meminta kepada Rektor Unswagati yang saat itu masih dipegang oleh  Djakaria Machmud agar Unswagati beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), supaya mampu mengurangi beban kota Bandung. Alih status inilah yang akhirnya menjadi keputusan final bagi yayasan beserta civitas akademi Unswagati.

“Dari sudut pandang Unswagati sendiri bahwa ketidakpastian proses penegerian ini akan menjadi penghambat Unswagati  sendiri terutama dalam upaya mengembangkan lembaga, baik akademik maupun non akademik lainnya, tentunya untuk menambah program studi baik di program sarjana maupun di magister” tutur Rektor Unswagati saat memberikan sambutannya kemarin (24/1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar