Rabu, 15 Maret 2017

Puisi: Engkau Yang Agung

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam kemunafikan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian betapa kita dipaksa munafik di dalam perkuliahan?
Dipaksa untuk menyerahkan seluruh ideologi kita demi gelar kehormatan,
Dipaksa menjadi buruh untuk mengisi kekosongan di sebuah perusahaan.

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam penghargaan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian apa dan untuk siapa ilmu yang kita dapatkan?
Untuk merubah sebuah masyarakat atau untuk memperkaya para kapitalis perusahaan?

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam keangkuhan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian tugas seorang mahasiswa yang selalu masyarakat dambakan?
Menunggu sumbangsih pemikiran yang kalian hasilkan
Untuk merubah sedikit masalah yang selalu membuat mereka muak akan kehidupan.

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam kebingungan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian kemana kakimu akan dipijakan?
Kaki yang sangat agung yang telah melangkahkan kakinya demi meluaskan keilmuan
Kaki yang sakral yang selalu dibasuh keringat orang yang mencintai dengan ketulusan

Engkau mahasiswa agung yang hidup dalam penjara keilmuan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian bagaimana keilmuan dapat dimanfaatkan?
Dimanfaatkan untuk dibagikan agar dapat dikembangbiakan
Atau bahkan didiamkan dan digerogoti oleh rayap-rayap kebusukan

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam kegelapan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian akan apa yang kalian kerjakan?
Atau bahkan kalian kebingungan karena gelapnya jalanan?
Segeralah mencari sesuatu untuk menerangkan jalanan
Atau engkau akan mati di dalam kegelapan.

Engkau mahasiswa yang agung dan hidup dalam keresahan
Tidak terlintaskah dipikiran kalian bahwa kalian adalah orang yang dalam keberuntungan?
Membiarkan berbagai pertanyaan yang selalu menyibukan
Tetapi beruntunglah kalian karena kalian hidup dalam kesadaran.

Engkah yang bukan mahasiswa dan hidup dalam kedamaian
Tidak terlintaskah difikiran kalian betapa indahnya kehidupan tanpa kemunafikan?
Beruntunglah kalian yang terus hidup tanpa ada keresahan
Karena keresahan akan menggerogoti dan terus mendekatkan pada kematian

Aku mahasiswa yang hina dan selalu dalam keresahan
Selalu terlintas dipikiranku akan apa yang harus aku lakukan
Namun biarkanlah waktu dan keegoisan menjawab apa yang aku resahkan,
Bahkan aku siap mati karena digerogoti rayap kematian.

Penulis:
J.A.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar