Minggu, 31 Juli 2016

Ketimpangan Kelompok KKN, Sistem yang Mengatur

Unswagati, Setaranews.com - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (Unswagati) yang akan dilaksanakan pada 3 Agustus sampai dengan 6 September 2016 menuai protes ketidakadilan dari beberapa mahasiswa. Pasalnya, pembagian kelompok KKN tidak merata dan mengalami ketimpangan yang cukup signifikan tidak hanya berdasarkan jumlah anggota namun juga gender.

“Iya nggak adil banget. Ada yang 20 orang ada yang 12 orang terus juga pembagian antara laki-laki dan perempuannya timpang. Di kelompok KKN saya saja perempuannya hanya ada dua orang tapi di kelompok lain malah perempuannya lebih banyak,” Ujar Monika salah satu peserta KKN 2016.

Ketidakseimbangan anggota kelompok KKN ini pun ikut dirasa tidak adil oleh Jimmy Hasoloan selaku ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unswagati (LPM-U). Namun, menurutnya jumlah mahasiswa semester enam telah dibagi secara proporsional dan merata hingga mencapai ketentuan 20 mahasiswa per kelompok. Ketimpangan yang terjadi dikarenakan masih banyak mahasiswa yang sampai saat ini belum mendaftar.

“Yang memilih daerah itu kan peserta sendiri kalau kuota sudah merata 20 orang per kelompok. Karena hal ini yang mengatur sistem, masih banyak yang belum daftar. Bagian pendaftaran juga yang mengatur bukan kita melainkan IT,” Tutur Jimmy ketika ditemui di ruangannya.

Banyaknya mahasiswa yang belum medaftar KKN dikarenakan banyak alasan. Meski pendaftaran KKN telah ditutup namun pihak LPM-U akan tetap mengusahakan bagi mahasiswa yang ingin mendaftar dengan pertimbangan alasannya. Ketidakseimbangan jumlah anggota tidak akan terjadi apabila mahasiswa peserta KKN sudah mendaftar semua.

“Tadi saja ada yang baru mendaftar, kami bolehkan karena menimbang alasannya. Bapaknya sampai mohon-mohon kesini,” Tutupnya. (Anisa)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar