Rabu, 15 Mei 2013

Ini Latar Belakang Mahasiswa Nommensen Demonstrasi Hingga Bentrok Dengan Polisi

SetaraNews.com - Rabu malam (15/5) Polisi terus merangsek menggunakan berbagai kendaraan taktis masuk ke dalam Universitas HKBP Nommensen yang terletak di persimpangan Jalan Gaharu dan Perintis Kemerdekaan, Medan

Sebelumnya, mahasiswa juga sempat bentrok dengan preman yang bersenjata tajam dan pentungan. Beruntung, dalam bentrokan tersebut tidak jatuh korban.

Sekitar pukul 23.30 mahasiswa terpukul mundur hingga kedalam kampus. Menurut salah satu sumber SetaraNews.com, sebanyak 11  orang mahasiswa tertangkap akibat kejadian semalam.

Beberapa Hari Sebelumnya, Mahasiswa Tewas

Dalam aksi tersebut, mahasiswa melakukan aksi protes sejak rabu sore (15/5) karena salah seorang rekannya yang bernama Juliansen (23) warga Jalan Djamin Ginting Gang Saudara, Kelurahan Padang Bulan Medan seorang mahasiswa Fakultas Fisipol tersebut tewas diduga akibat ulah oknum Polisi saat razia kendaraan bermotor beberapa hari sebelumnya. Sementara, rekannya Natal Efekly Susanto (22), warga Jalan Sutomo Ujung Gang Sehati, Medan Timur sampai hari masih kritis dirawat di ruangan Rajawali 6 RS Sari Mutiara.

Seperti info yang dihimpun dari medanbagus, kedua mahasiswa HKBP Nommensen Fakultas Fisipol semester VI ini ditendang oleh oknum yang diduga polisi dengan mengendarai sepeda motor Trail di Jalan Kapten Muslim, Kelurahan Helvetia Timur, Medan Helvetia. Sabtu (11/5/2013) sekitar pukul 05.00 WIB di Bundaran Majestik, Juliansen dan Natal diikuti oleh seorang oknum yang diduga polisi dari belakang dan meminta agar memberhentikan laju kendaraannya.

Merasa ketakutan, Juliansen dan Natal langsung tancap gas hingga sampai Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia. Sesampainya di Jalan Kapten Muslim, persisnya sebelum rel kereta api, oknum polisi tersebut kembali memepet dari arah sebelah kanan dan menendang sepeda motor yang dikendarai kedua mahasiswa itu jatuh pada saat melintasi rel kereta api, terseret hingga sekitar 50 meter dari lokasi.

Melihat itu, oknum diduga polisi tersebut langsung kabur meninggalkan Juliansen dan Natal yang terkapar di badan jalan. Tak lama, warga sekitar langsung turun ke lokasi, menyelamatkan kedua mahasiswa menuju RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia guna mendapat pertolongan medis. Namun sayang, nyawa Juliansen tidak tertolong.

"Polisi bertanggung jawab atas kematian Juliansen. Anggota kepolisian berseragam lengkap menendang motor mereka hingga terjatuh. Satu lagi korbannya sekarang ini masih di rawat di rumah sakit," ujar seorang mahasiswa yang enggan namanya disebutkan seperti dikutip dari vivanews.

Mahasiswa Lain Galang Solidaritas

Sementara itu, akibat kabar tewasnya salah seorang Mahasiswa Nommensen yang diduga karena ditendang Polisi kemarin, beberapa keterwakilan kampus di berbagai daerah di Indonesia menyatakan turut berduka dan mengecam insiden tersebut dan akan melakukan aksi solidaritas.

“Kami akan menggelar aksi solidaritas dan aksi selebaran untuk saudara kita Mahasiswa Nommensen yang gugur di Medan, atas tindakan dan represifitas Polisi.” Ujar salah seorang perwakilan Mahasiswa dari KBM Universitas Pamulang, Tanggerang menanggapi insiden di Medan, Nommensen berdarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar