Sabtu, 18 Mei 2013

Proses Penegerian Unswagati; Perurusan Tanah Tinggal 12,7 Ha Lagi

Cirebon, SetaraNews.com - Wakil Rektor satu, Prof Dr Rochanda Wiradinata MP menyatakan bahwa lahan yang harus dibebaskan yang nantinya akan digunakan untuk kampus Unswagati di kelurahan Argasunya Kota Cirebon hanya tinggal 12, 7 hektar lagi. Hal ini disampaikan dalam rapat bersama organisasi mahasiswa Unswagati kemarin (17/5).


“Alhamdulilah, saat ini lahan yang sudah dipenuhi mencapai 17,3 hektar. Sisanya sebanyak 12,7 hektar sedang diusahakan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kota Cirebon. ” jelasnya kepada SetaraNews.com.


Lebih lanjut ia menyatakan bahwa setidaknya saat ini, pemerintah daerah ada itikad nyata untuk sama-sama membangun Kota Cirebon melalui penegerian Unswagati. Nantinya, turut menaikkan rasio perekonomian rakyat melalui sektor ekonomi informal.


Proses PTN ? Sudah Empat Tahun Berlalu


Proses alih status Unswagati menjadi PTN sudah dilakukan sejak tahun 2009 lalu, dimana ketika itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bahwa perlunya dibangun Universitas negeri di Cirebon sebagai salah satu upaya memeratakan potensi dan kiprah putra daerah agar tetap bisa membangun dan berkontribusi bagi daerah kelahirannya.


Menanggapi hal tersebut, Rektor Unswagati langsung menyanggupi. Sejak saat itulah, dimulai kampanye program penegerian Unswagati. Namun, hampir empat tahun berlalu inisiasi tersebut hingga kini tak kunjung terwujud.


“Mahasiswa perlu kejelasan proses alih status Unswagati. Sudah sampai sejauh mana? Kami pun merasa terbebani untuk ikut menyampaikan hal ini ke kawan-kawan mahasiswa yang lain.” Ujar Hendriwanto , Ketua BEM FKIP Unswagati di ruang secretariat Rektor pada Jumat (17/5).


Wakil Rektor 1 : Doakan di Januari 2014, Unswagati Sudah PTN


Seperti yang diketahui, sebelumnya pada Rabu (15/5) di ruang sekretariat Rektor telah berlangsung rapat pembahasan terkait proses alih status Unswagati menjadi PTN. Rapat kali itu dihadiri oleh Walikota Cirebon Ano Sutrisno bersama beberapa para stafnya, perwakilan Dirjen Dikti, Perwakilan Yayasan Sunan Gunung Jati, perwakilan Perusahan Daerah (PD) Pembangunan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Iljas Tedjo Priojono dan beberapa perangkat Desa wilayah Kecamatan Argasunya Kota Cirebon .


“Setidaknya, ada political will yang sudah dilakukan oleh Pemerintah. Tanah – tanah yang notebene belum dibebaskan memang sebagian besar masih dalam perususan administrative. Karena sebagian besar dimiliki oleh PD Pembangunan. Kemarin direkturnya sudah siap membantu kita untuk mempercepat prosesnya, termasuk  ketua BPN nya. Ya, doakan saja di Januari 2014 nanti Unswagati Cirebon sudah menjadi PTN.” Ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar