Jumat, 31 Oktober 2014

GemSos Sayangkan Statemen Loyalis Ano - Azis

Cirebon - Setaranews.com  Kasus permasalahan mobil dinas Muspida masih menjadi pembicaraan hangat di masyarakat, bahkan Kamis (30/10) sejumlah mahasiswa yang terdiri dari GemSos, FPPI, dan FMD yang mempertanyakan kasus mobil dinas ini ke pemerintah kota (pemkot), dan aksi tersebut sempat terjadi adu jotos antara mahasiswa dengan aparat kepolisisan.

Para mahasiswa menganggap pengadaan mobil dinas karena ada penyalahgunaan anggaran pengadaan bus pemkot yang dialihkan untuk mobdin muspida.

Setelah aksi kemarin Loyalis Ano azis, Umar Stanis Clau mengeluarkan statement yang dimuat di koran Radar Cirebon Jum’at 31 Oktober 2014 (hal- 1, 15). Beliau mempertanyakan kepada para mahasiswa yang turun aksi kemarin dimana unsur korupsi dalam pengadaan mobil dinas, dan ia menilai hal ini tidak menyalahi aturan.

Menanggapai Statement tersebut, Erlangga selaku Jubir  Gerakan Mahasiswa Cirebon (GemSos) menyayangkan sikap dari loyalis Ano Azis tersebut dan tetap menilai tindakan pengadaan mobil dinas muspida itu sudah menyalahi aturan, Kebijakan Umum Anggaran (KUA) menjadi dasar dalam pembentukan APBD , bila dilihat di KUA, disitu tertera bahwa hanya ada rencana penganggaran untuk pembelian mobil bus pemkot dengan nominal satu milyar, tidak ada penganggaran untuk pembelian mobdin muspida  begitupun di dalam APBD perubahan.

“Penganggaran dan  pembelanjaan dalam APBD harus sesuai peraturan, hal ini berkaitan dengan  Undang-undang nomor 17 tahun 2003 Pasal 34 ayat 1 tentang Keuangan Negara. Dijelaskan pelaksanaan APBD baik murni maupun perubahan, tidak bisa dialokasikan sesuai keinginan eksekutif. Bila pembelian mobdin tersebut tidak terdapat dalam APBD perubahan kota Cirebon, dan terjadi pengalihan pos mata anggaran dalam APBD perubahan kota Cirebon, menurut kami itu sudah menyalahi aturan ,karena bagaimanapun juga bila tidak terdapat pos mata anggaran dalam APBD ya tidak usah di belanjakan, apalagi untuk pembelian mobil dinas yang diberikan kepada jajaran instansi vertikal ,yang sudah dianggarakan dalam APBN” Ujar Erlangga saat pers release.

“Selain itu juga kami menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat, mengingat ada beberapa kawan kawan kami yang terluka memar terkena bogem mentah”. Tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar