Menurut Dr.Eva, “Bagaimana kondisi ibu di masa kehamilan, berpengaruh pada kesehatan gigi anak. Kalau saat hamil, ibu kurang asupan kalsium dan protein, bisa menyebabkan hipoplasia email pada gigi anak, yaitu pembentukan email gigi yang tidak sempurna,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com saat ditemui dalam acara Bulan Kesehataan Gigi Nasional 2016, Menekankan Pentingnya Peran Orangtua untuk Mengenal & Mencegah Kebiasaan Buruk Si Kecil, di Pelataran Dharmawangsa, Jakarta (6/9).
Ada beberapa kebiasaan si anak yang dianggap sepele, sehingga tak disadari dapat merusak gigi. Sebelum muncul plak, karies, dan berbagai masalah gigi lainnya pada anak, orangtua bisa melakukan hal berikut sebagai pencegahan:
- Basuh dengan Air Putih
Ketika si anak setelah meminum susu dengan dot, maka basuh mulutnya dengan air agar tak ada sisa susu yang menempel. Saat memasuki usia 2 tahun, mulailah dengan membiasakan si anak minum susu dengan gelas .
- Batasi Minuman dan Makanan Manis
Mengkonsumsi makanan manis memang menyenangkan, akan tetapi jika terlalu banyak dikonsumsi maka akan memicu terbentuknya plak dan memproduksi asam oleh bakteri. Sehingga, rongga mulut menjadi lebih asam dan menyebabkan terjadinya demineralisasi email atau karies.
- Makan makanan padat sesuai usia
Si anak perlu dilatih untuk mengonsumsi makanan padat sesuai usia dan tahap perkembangan, agar anak mengenal berbagai tekstur makanan. Dengan melatih anak mengunyah juga dapat merangsang proses pertumbuhan dan perkembangan rahang serta gigi.
- Cegah kebiasaan mengemut jari
Jangan membiarkan si anak untuk mengemut ibu jari atau jari lainnya ke mulut. Kebiasaan ini dapat mengganggu rahang dan gigi
- Biasakan anak tidak memasukan benda asing ke dalam mulut
Beritahu si anak untuk tidak memasukkan benda apapun ke dalam rongga mulut, selain makanan dan minuman bergizi. Alihkan juga perhatian si anak untuk mengajaknya bermain, agar si anak tidak sembarangan menggigit benda lain disekitarnya. Pasalnya, menggigit sembarangan dapat mengakibatkan malaklusi (susunan gigi yang berantakan) dan dapat juga menganggu pencernaan.
- Sikat gigi selama 2 menit
Karena pentingnya menggosok gigi maka ajarkan si anak menggosok gigi yang benar, menyikat gigi yang benar dari gusi ke gigi. Lakukan ini selama dua menit dan dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan sebelum tidur. Penelitian menunjukan, bahwa resiko gigi berlubang dapat berkurang secara signifikan pada anak yang mendapat pendampingan menyikat gigi dari orang tua mereka.
- Rutin periksa ke dokter gigi
Biasakan si anak ajak ke dokter gigi sejak usia satu tahun, lakukan kunjungan rutin ini empat kali selama setahun. Lakukan kebiasaan baik ini sedari kecil, agar setelah besar menjadi terbiasa. Karena begitu pentingnya menjaga gigi. (Dinda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar