Sabtu, 03 September 2016

Puisi: Suara Yang Hilang

Suara yang biasa menggelorakan permukaan publik
Kini suara itu menghilang ‘ntah kemana
Apakah suara-suara itu telah diculik?
Ataukah suara-suara itu hilang begitu saja?

Suara yang biasa diserukan dijalan-jalan perlahan tenggelam
Seakan-akan mulut yang biasa bersuara lantang
Kini telah terkunci rapat terbungkam diam

Suara yang seperti obor yang berkobar-kobar
Kini perlahan telah redup di terpa angin
Suara yang lantang itu tak lagi terdengar
Di jalan yang biasanya ramai oleh suara-suara kencang dan lantang
Kini suara-suara itu perlahan telah hilang

Kemanakah suara-suara lantang itu berada?
Kemanakah suara-suara lantang itu pergi?
Kemanakah suara-suara lantang itu menghilang?
Kemanakan suara-suara lantang itu bersembunyi?
Kemanakah suara-suara lantang yang biasa di kumandangkan d jalan-jalan?
Kemanakah suara-suara yang ramai lantang d kumandangkan?

Kini dijalan telah sepi tanpa ada suara lantang lagi.
Kini dijalan telah sunyi tanpa ada suara lantang yang ramai
Kini suara lantang dan kobaran api itu telah padam dan hilang

Kapan kah suara yang telah hilang datang lagi?
Kapan kah suara lantang itu datang?
Kapan kah kobaran api menyala dan bekobar lagi?
Kapan kah suara itu dikumandangkan di jalan dengan suara yang kencang dan lantang!!!

Penulis: M. Sodikin
KBMSi (Kelompok Belajar Mahasiswa Demokrasi)
Biro Agitasi dan Propaganda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar