Rabu, 19 Maret 2014

Aher Akui Chevron Pemenang Tender Proyek Geothermal

Cirebon - SetaraNews.com, Gembar-gembor terkait penjualan gunung Ciremai seharga 60 Triliun kepada pihak asing berhembus kencang belakangan ini.

Hal tersebut membuat Ahmad Heryawan; Gubernur Jawa Barat ikut angkat bicara. Sebelumnya lewat akun twitter pribadi miliknya @Aheryawan, Aher-sapaan akrab Ahmad Heryawan, telah menampik isu tersebut. Menurutnya itu semua adalah hoax (berita palsu).

Saat mengisi Kuliah umum di Universitas Swadaya Gunung Jati siang tadi, Aher kembali menampik berita terkait penjualan gunung tertinggi se Jawa Barat itu.

“Isu penjualan Ciremai hoax, bohong. Tidak ada peraturan yang memperbolehkan siapapun menjual gunung.” Ujar Aher (19/3)

Aher juga menuturkan kalau proyek Geothermal ramah lingkungan dan tidak seperti penambangan emas maupun tembaga.

“Geothermal itu paling ramah lingkungan tidak seperti penambangan Emas atau tembaga yang tanahnya juga ikut dibawa.” kata Gubernur Jawa barat tersebut.

Proyek Geothermal di Gunnung Ciremai menurut Aher jauh dari Taman Nasional Gunung Ciremai dan menguras banyak biaya dalam pemngeboranya.

“Sekali bor itu 100 Miliar, dan itu biasanya 3 sampai 4 kali bor baru baru ketemu. Dan itu di hutan yang jauh dari Taman Nasional Gunung Ciremai.” Tambah Aher

Namun Aher tidak menampik kalau Perusahan Minyak dan gas milik asing yang memenangkan proyek Gheotermal di Gunung yang terletak di Kuningan dan Majalengka tersebut.

“Yang memenangkan Gheothermal tangkuban parahu itu Indonesia Power. perusahaan dalam negeri, di Tampomas itu Wijaya Karya, Cisolok PT. Rekayasa Industri perusahaan milik orang Indonesia  juga. Hanya Ciremai perusahaan dalam negeri kalah sama asing yang menang PT Chevron.” tandasnya.

Dalam kuliah umum kali ini sempat terjadi perseteruan antara Mahasiswa yang tidak menginginkan gubernur Jawa Barat itu masuk ke lingkungan kampus, karena kebijakanya terkait eksplorasi di Gunung Ciremai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar