Minggu, 14 Agustus 2016

Kemana Perginya Moral dan Integritas Pemimpin Sekarang?

Opini, Setaranews.com - Di era yang serba kekinian, era dimana teknologi semakin merajalela di seluruh penjuru dunia, banyak kita saksikan kelakuan pemimpin-pemimpin dan aparat birokrasi negara sangat teramat tidak terpuji yang dipertontonkan kepada kita semua sebagai rakyat. Perilaku kesewenang-wenangan, pemimpin doyan korupsi, pemimpin gila jabatan, dan perilaku negatif lainnya yang mereka perbuat.

Cerminan Rusaknya Moral Pemimpin

Sebagai cerminan terkait rusaknya moralitas seorang pemimpin. Mari kita cermati dengan teliti bagaimana sikap kejam mantan presiden Amerika Serikat (AS), George Walker Bush yang merupakan sosok pemimpin yang kejam dan suka perang. Dapat kita lihat negara Irak hancur lebur karena abisinya yang kejam dalam ranah politik.

Bukan hanya itu sebagai contoh yang dapat kita jadikan pandangan, coba kita putar balik fikiran kita kebelakang (masa lalu). Kita perhatikan bagaimana Stalin, si raja dari Rusia yang bisa dibilang tega. Cara apapun dihalalkannya, hingga mencapai jutaan nyawa melayang diseluruh dunia, hanya karena ambisinya yang sangat tinggi untuk menegakkan panji-panji berideologi komunisme.

Lihat pula bagaimana Hitler dengan menjunjung tinggi Nazi nya di Jerman, yang dalam kiprahnya menghancur leburkan umat Yahudi di Jerman.

Sungguh dapat dibilang kejam Stalin, dan betapa biadapnya Hitler.

Lantas bagaimana perilaku pemimpin kita di tanah air yang raya ini? Sebenarnya persamaannya antara negara kita dan negara lain perbedaannya tidak jauh, karena tak dipungkiri sering sekali kita di suguhi kabar, serta berita-berita yang sangat miris sekali untuk kita dengarkan. Bayangkan, tidak sedikit pemimpin kita, mulai dari bupati, gubernur, mantan menteri, politisi dan aparat lainnya yang tergabung dalam birokrasi negara, terjeblos ke dalam jeruji besi (Penjara). Karena perilaku mereka yang tak terpuji, seperti korupsi yang mereka lakukan, hingga merugikan miliaran rupiah bagi negara, dan sampai saat ini pun bila kita perhatikan korupsi masih merajalela di tanah air kita Indonesia Raya. Sungguh biadap pemimpin-pemimpin itu. Mata mereka hanya terbuka tetapi gelap untuk memandang, dan hati nurani merekapun tertutup rapat. Sungguh tidak humanis kelakuan mereka.

Penyebab Hancurnya Pemimpin

Menurut penulis, terdapat bebrapa hal yang menyebabkan pemimpin-pemimpin tersebut terperosok kedalam lubang kenistaan, dan melakukan perbuatan yang sungguh tidak bermoral bagi seorang pemimpin.

Pertama, mereka tidak memahami bahwasanya kepemimpinan itu merupakan amanah dari tuhan. Lantas, kepemimpinan dalam bentuk apapun harus semerta-merta berdasarkan norma-norma yang telah digariskan olehnya.

Kedua, dalam pandanga mereka, kepemimpinan itu sebagai cara terbaik dan tercepat untuk mencapai kekuasaan tertinggi. Padahal, sebagai pemimpin seharusnya memahami tugasnya untuk melayani rakyat dan mensejahterakannya, bukan semata-mata mencapai kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermoral.

Ketiga, mereka menjadikan jabatan sebagai ajang yang merengguk keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pemimpin yang di jebloskan kedalam jeruji besi (penjara) karena tindakan korupsi yang mereka lakukan.

Perilaku Mulia Seorang Pemimpin

Lantas muncul lah satu pertanyaan, bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin bersikap dan berperilaku? Di sinilah pentingnya akhlakul karimah (perilaku yang mulia). Perilaku yang mulia harus dijadikan sebagai landasan yang utama khususnya bagi seorang pemimpin yang benar-benar ingin meraih kesuksesan yang mutlak dalam kepemimpinannya, tidak saja didunia, tetapi juga sebagai bekal di akhirat kelak.

Pemimpin yang berperilaku mulia selalu mrnyelaraskan antara perbuatan yang dilakukan dan perkataan yang diucapkannya. Perilaku mulia inilah yang menjadi misi utama utusan tuhan yaitu Muhammad SAW untuk menyempurnakan sikap dan perbuatan di dunia.

Dengan sikap dan perbuatan yang baik serta mulia, derajat seorang pemimpin dapat melambung tinggi dan akan sangat di hargai serta perintah-perintahnya akan di taati oleh rakyatnya. Pemimpin yang berperilaku mulia akan melahirkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera seperti yang dituangkan dalam pancasila negara Indonesia.

Penulis: Haerul Anwar

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar