Minggu, 28 Agustus 2016

PERJAL Cirebon Adakan Aksi Solidaritas

Cirebon, SetaraNews.com – Komunitas Perpustakaan Jalanan Cirebon mengadakan aksi solidaritas di Taman Kota Sumber, Kabupaten Cirebon atas pembubaran paksa terhadap Komunitas Perpustakaan Jalanan Bandung saat sedang menggelar lapak buku di Taman Cikapayang, Dago, Kota Bandung pada Sabtu (20/08). Pembubaran tersebut diduga dilakukan oleh aparat TNI dan Kepolisian yang disertai dengan aksi kekerasan.

Aksi solidaritas Perpustakaan Jalanan Cirebon (PERJAL Cirebon) diadakan sebagai bentuk rasa prihatin atas insiden yang dialami Perpustakaan Jalanan Bandung (PERJAL Bandung). Aksi solidaritas pun dilaksanakan selama satu hari yang dimulai dari pukul 13.00 WIB-23.00 WIB dengan sejumlah rangkaian acara yakni menggelar lapak buku hingga malam, performing art, dan pembacaan puisi.

PERJAL Cirebon yang biasanya buka setiap Sabtu-Minggu pukul 13.00 WIB-18.00 WIB, khusus untuk aksi solidaritas dibuka hingga pukul 23.00 WIB, mengikuti PERJAL Bandung yang buka hingga malam hari.

“Untuk hari ini khusus sebagai aksi solidaritas memberikan dukungan kepada PERJAL Bandung yang memang buka hingga malam hari. Untuk PERJAL yang di Bandung kenapa bisa membaca sampai malam, sebab orang-orang kan kerja sampai malam, jadi membaca bisa menjadi pelepas lelah. Dan kenapa harus ada kekerasan? Ini bukan hanya ketimpangan, tapi kejahatan.” Papar salah satu pengelola PERJAL Cirebon yang enggan disebutkan namanya saat ditemui oleh SetaraNews.com pada Sabtu (27/8).

Dengan adanya insiden yang menimpa PERJAL Bandung fungsi Taman Kota sebagai tempat untuk masyarakat berkreasi dan beraktifitas pun dipertanyakan. Apa salahnya membaca di sebuah ruang publik yang sudah disediakan? Lagipula menurut PERJAL Cirebon, Perpustakaan Jalanan hadir sebagai salah satu bentuk pendidikan non-formal yang dilengkapi tenaga pengajar secara gratis.

“Kita balikin saja deh, fungsi masing-masingnya. Fungsi TNI apa, fungsi Polisi apa, fungsi Satpol PP apa, dan fungsi taman apa. Fungsi taman kan untuk berkumpul, bercanda, bergurau, gak mungkin dibubarin gitu aja kan? Dan sebenarnya Perpustakaan Jalanan ini sangat membantu, lebih seperti sekolah non-formal, dimana masyarakat luas bisa membaca, ada juga pengajar sukarela, ini gratis kok, tidak bayar.” Tambahnya. (Hikmah)

Editor: Fiqih Dwi Hidayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar