Minggu, 01 Januari 2017

Senja Sastra, Ruang Apresiasi Sastra di Lingkup Unswagati

Profile, Setaranews.com - Pernah dengar nama Senja Sastra atau biasa disingkat Sentra? Itu merupakan nama sebuah komunitas sastra yang dinaungi oleh mahasiswa Diksatrasia (Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia) Unswagati (Universitas Swadaya Gunung Jati). Mereka membuka ruang untuk masyarakat yang mempunyai minat lebih pada sastra, khususnya mahasiswa.

Menurut Wahyudi, salah satu pengurus Senja Sastra, komunitas tersebut terbentuk karena ingin membuka sebuah ruang apresiasi untuk mahasiswa Unswagati yang berkompeten di dunia literasi khususnya kesusastraan.

"Berangkat dari ruang apresiasi kawan-kawan mahasiswa Unswagati, saya yakin banyak yang berkompeten di dalam dunia literasi, kesusastraan khususnya, dan gak ada ruang. Maka dengan kesadaran itu membentuk ruang apresiasi sastra," ungkapnya pada Setaranews.com di Kampus II Unswagati, Jumat (30/12).

Lebih lanjut menurut Wahyudi, selain hal-hal diatas ruang ini hadir sebagai apresiasi di luar kelas kuliah, karena membicarakan sastra tidak akan tuntas ketika dilakukan hanya dalam pembelajaran di kelas.

Sementara metode yang mereka pakai adalah dengan cara berdiskusi. Diskusi yang diadakan setiap dwi Jumat tersebut tidak hanya terbuka untuk mahasiswa Unswagati saja, tetapi mahasiswa umum, pelajar SMA/MAN, penulis, budayawan, dan wartawan Cirebon. Senja Sastra sendiri biasa melakukan diskusi di Kampus II Unswagati secara kondisional, bisa di lorong, halaman, tempat parkir atau trotoar.

Senja Sastra sudah terbentuk hampir tiga tahun, tepatnya pada tahun 2013. Uniknya nama Senja Sastra memiliki arti yakni diskusi di waktu senja. Nama "Senja" diambil karena diskusi yang dilakukan komunitas tersebut dilakukan di waktu sore, dalam arti lain senja. Sedangkan "Sastra" diambil karena pembahasan yang mereka diskusikan ruang lingkupnya seputar sastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar